Rabu, 20 April 2011

PERDARAHAN, Penyebab Utama Kematian Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas


Sahabat , tahukah anda bahwa saat ini angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 334 per 100.000 kelahiran hidup  dan  angka kematian bayi  yakni 21,8 per 1000 kelahiran hidup. Tiga penyebab utama kematian tersebut adalah Perdarahan, Eklampsia dan Infeksi.
Kematian seorang ibu  akan membuat kita begitu kehilangan. Peran ibu di tengah keluarga sangat  luar biasa dan tak tergantikan. Akankah kita biarkan angka – angka kematian ibu  tersebut terus bertambah? Tidak! kita akan berusaha keras untuk dapat membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi dengan menyebarluaskan informasi penting yang harus diketahui seluruh masyarakat. Kita akan saling  mengingatkan para  kaum perempuan,  para  ibu bila mereka lupa akan pentingnya kesehatan.
Kita semua mengetahui tugas seorang ibu ditengah keluarga begitu banyak, kadang ibu tak sempat untuk memperhatikan kesehatan dirinya.Ibu begitu mencintai suami dan memperhatikan anak – anaknya.
Pada karangan ini kita akan mengenal khusus mengenai perdarahan, atau masyarakat awam sering menyebutnya pendarahan.
PERDARAHAN
Sahabat, perdarahan adalah penyebab tersering kematian ibu. Perdarahan tersebut bisa dialami oleh ibu baik ketika sedang hamil, pada saat persalinan dan dalam masa pemulihan selama 40 hari setelah melahirkan  ( masa nifas )
Tanda – tanda  perdarahan yang perlu kita kenali yaitu : mengeluarkan darah dari jalan lahir > 500 cc atau  kira kira 2 gelas. Ibu bisa juga mengamati bila keluar darah hingga menembus pakaian dan tak kunjung berhenti dengan warna darah merah segar. Hati hati bila perdarahan disertai salah satu atau lebih keluhan seperti rasa mau pingsan, mata berkunang – kunang atau penglihatan kabur, keluhan pusing kepala, kesemutan, telapak tangan dan kaki menjadi pucat dan dingin. Nafas menjadi sesak atau tersengal – sengal. Jangan menunda untuk segera mencari pertolongan bidan atau dokter terdekat.
Apakah penyebab dari perdarahan itu ?
Ada banyak penyebab perdarahan disebutkan dalam teori kebidanan,namun saya berusaha mengetengahkan penyebab yang paling sering ditemukan pada ibu  dengan perdarahan. Secara sederhana  agar mudah dipahami saya sebutkan  antara lain sebagai berikut
Apa saja Penyebab perdarahan pada masa persalinan ?
-        Proses persalinan yang tidak aman ditolong dukun yang tak terlatih.
-        Usia ibu terlalu muda ( kurang dari 20 tahun ) Ibu yang hamil usia muda kondisi alat kandungan belum siap sehingga  mudah terjadi perdarahan
-        Ibu terlalu tua ( lebih dari 35 tahun ).Kondisi fisik ibu bila tidak terjaga kesehatannya akan beresiko terhadap kemungkinan perdarahan
-        Melahirkan anak dengan jarak terlalu dekat, kurang dari 2 tahun.
-        Terlalu sering melahirkan, misalnya ibu yang melahirkan lebih dari 3 kali
-        Kondisi kesehatan ibu akibat penyakit kronis dan anemia ( kurang darah ) dan gisi yang buruk
-        Gangguan pembekuan darah
-        Gangguan kelemahan kontraksi otot  rahim setelah bayi dan ari – ari lahir, dsb
Apa saja penyebab perdarahan pada masa nifas ?
-        Akibat minum ramuan obat atau jamu  bersih darah yang tidak aman untuk ibu
-        Luka jahitan jalan lahir  yang terbuka
-         Akibat Pijat  ke dukun, dengan tujuan memulihkan  posisi alat kandungan
-        Gisi yang buruk dan lemahnya kontraksi rahim selama masa pemulihan
Apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya perdarahan  pada saat persalinan
PADA SAAT PERSALINAN:
·      Melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan baik bidan  atau dokter.
Pada masa sekarang ini tenaga kesehatan baik bidan maupun dokter sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Keputusan melahirkanyang aman akan menetukan keselamatan jiwa ibu bersalin.
·      Pendampingan dari suami sebagai orang terdekat yang dapat memberi support  selama persalianan dan pengambil keputusan saat darurat.
·      Persiapan anggota keluarga bila sewaktu – waktu diperlukan untuk donor darah
Kebutuhan darah pada ibu hamil tidak dapat diprediksi. Meskipun ibu hamil tampaknya sehat dan baik – baik saja selama kehamilan, kejadian perdarahan tak terduga bisa saja mengancam keselamatan jiwa. Oleh karena itu sebaiknya ada anggota keluarga yang sudah disiapkan untuk dapat mendonorkan darah bila sewaktu – waktu diperlukan.
·      Persiapan kesehatan ibu jangan terlalu lelah agar persalinan dapat berlangsung lancar. Seorang ibu hamil, sebaiknya sungguh sungguh mempersiapakan kesehataan fisiknya menjelang saat persalinan.
·      Istirahat yang cukup akan sangat membantu. Pada saat proses persalinan dibutuhkan waktu yang tidak singkat, ada proses demi proses dan tahapan persalinan. Bila seorang ibu kelelahan selama persalinan, kondisi tubuhnya tidak sehat, maka akan mempengaruhi kontraksi dari rahim. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya perdarahan.
·      Segera menyusui bayi setelah bayi lahir, agar membantu kontraksi rahim ( proses mengecilnya kembali rahim ibu secara alami ) hisapan bayi pada puting susu ibu akan merangsang keluarnya hormon  oksitosin yang membantu mencegah terjadinya perdarahan )
PADA MASA NIFAS
·      Menjaga kesehatan tubuh ibu hamil dengan makanan yang bergisi, agar luka luka setelah proses persalinan segera pulih
·      Cukup Istirahat, untuk memulihkan kondisi fisik ibu
·      Tidak minum jamu atau ramuan pembersih darah yang  tidak terjamin keamanannya
·      Hindari pemijatan oleh dukun dengan tujuan apapun  pada daerah perut ibu setelah melahirkan
·      Dianjurkan menunda hubungan suami istri ( hubungan seksual ) sampai 40 hari . Hal ini bertujuan untuk menghindari perdarahan pada bekas luka jahitan jalan lahir dan memberi kesempatan pemulihan alat kandungan secara keseluruhan.
·      Segera ikut program KB , agar perencanaan kehamilan dapat diatur.
·      Memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan akan sangat membantu ibu hamil terhindar dari resiko perdarahan.
Hal apa saja yang perlu diketahui seputar pengeluaran darah dalam masa nifas ?
·      Secara alami  setelah melahirkan rahim akan mengeluarkan darah kotor sebagai sisa – sisa proses persalinan, hari pertama warnanya merah segar namun perlahan cenderung berwarna merah gelap kehitaman dan pada hari ketiga akan berwarna kecoklatan, selanjutnya tinggal bercak kecoklatan sedikit.. Bila  terjadi perdarahan  pada ibu nifas , maka ibu mengalami  pengeluaran darah merah segar mengalir terus menerus tanpa henti bahkan ada yang  deras dan berkali – kali ganti pembalut , sampai  tembus pakaian atau kain.
·      Apabila Ibu setelah melahirkan tidak merasakan mules atau kontraksi dari rahim. Minta ajari bidan untuk  meraba pada bagian rahim dari perut dengan tangan. bila tidak terdapat bagian rahim yang mengeras disertai darah mengalir deras dari jalan lahir segera minta bantuan bidan.
·      Pada saat ibu menyusui bayi  hari pertama sampai minggu pertama melahirkan secara alami perut ibu akan terasa mules dan seperti kencang dan otot rahim akan berkontraksi, diikuti keluar darah sedikit demi sedikit selama menyusui. Jangan cemas, ini pertanda baik. Sebagai akibat hisapan bayi pada saat menyusu ke ibu, maka akan menimbulkan hormon oksitosin terangsang untuk membantu proses pengecilan dan pembersihan rahim.
·      Ibu nifas disarankan untuk segera ikut KB agar membantu penundaan proses kehamilan. Bila setelah masa nifas usai  ibu dapat langsung mengalami masa subur kembali. Pada satu siklus setelah melalui masa nifas ini  Ibu juga akan keluar darah. Kemungkinan  besar ini adalah darah haid. Ibu tak perlu kuatir atau cemas.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar